Menundukkan Nafsu | Nafsu yang liar itu seperti hewan yang tak punya aturan. Maka, menundukkannya adalah dengan aturan yang memaksa, bukan himbauan atau permintaan. Kalau eksistensi nafsu terletak pada kecenderungannya memaksa diri untuk melakukan apa yang dikehendaki, maka menundukkannya pun harus dengan cara memaksanya untuk mengikuti garis yang sudah ditentukan.
Sebagaimana contoh Nabi Yusuf 'Alaihissalam dalam Qur'an Surah Yusuf ayat 53 yang artinya :
Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong pada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Yusuf : 53)
Lain cerita dengan Qabil, jika Nabi Yusuf 'Alaihissalam berhasil menundukkan nafsunya dari melakukan dosa, sedangkan Qabil karena keinginan yang begitu kuat Qabil tidak mampu berpikir panjang, sehingga dengan sangat ringan melakukan tindak kejahatan. Sebagaimana yang tercantum dalam Qur'an Surah Al-Maidah ayat 30 yang artinya :
Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun benar-benar membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi. (QS Al-Maidah : 30)
Semua itu terjadi tidak lain karena begitu berkuasanya hawa nafsu dalam hati seseorang. Hawa nafsu menjadikan akal sehat tidak bisa bekerja, mata hati buta, dan emosi merajalela. Hal ini tidak lain karena sifat dasar hawa nafsu adalah selalu berkhianat.
Maka sangat penting bagi kita untuk Menundukkan Nafsu, apapun da bagaimanapun caranya. Dan semoga Risalah yang kami sampaikan pada paragraf pertama diatas, bisa mengantarkan kita pada kemenangan dalam Menundukkan Nafsu. Amiin.. .. ..
0 Response to "Menundukan Nafsu"
Posting Komentar